Senin, 19 April 2010
Pergerakkan aktif lempeng bumi dan penyimpangan arah Kiblat di tanah air.
Diposting oleh pipsqueaks viouhzi euy di 18.15Dalam paparan seminar ancaman gempa di tanah air yang diselenggarakan ITS Surabaya 21 Des yl Dr. Amien Widodo ilmuwan pakar gempa mengungkapkan betapa dalam kondisi negeri yang sering terlanda gempa seperti halnya Indonesia dampak akibat pergerakkan aktif lempeng bumi dapat menyebabkan terjadi pergeseran muka bumi hingga mencapai 7 cm per tahun. Oleh karenanya sebagai negeri kepulauan yang terletak pada lokasi sabuk “Ring of Fire” di kawasan Asia-Pasifik yang memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi, maka negeri dengan penduduk penganut agama Islam terbesar di dunia segenap umat di tanah air pantas untuk menyadari adalah sangat mungkin terjadi penyimpangan terhadap kiblat di setiap lokasi tempat berdirinya mesjid. Sosok mesjid dengan mihrab dimana imam berdiri memimpin solat dengan mengarah tepat ke Kiblat di Mekah - Negeri Saudi Arabia menjadi keharusan dalam pelaksanaan ibadah dalam agama Islam. Pendapat diatas disambut pihak MUI Jatim seraya berharap agar kalangan ahli gempa untuk melaksanakan riset hingga dapat memetakan segala kondisi dengan seksama.
Dalam kajian sejumlah ilmuwan ahli ilmu kebumian dari BPPT serta LIPI pun memang pernah menyiarkan temuan terdapat pergeseran permukaan bumi rata-rata hingga -/+ 3 cm per tahun berdasar hasil pengukuran lapangan pada wilayah kawasan Sumatera dan Jawa yang memang mengalami dampak tumbukan diantara lempeng Australia dan lempeng Asia.
Fakta betapa gempa bumi yang berskala dahsyat di tanah air seakan selalu menghampiri bertubi-tubi terakhir kali ditunjukkan pada gempa skala 7.6 SR yang melanda kota Padang akhir Sep yl. Dan tentu saja segenap bangsa Indonesia bahkan umat sejagat takkan pernah untuk terlupa akan kejadian gempa 9.3 SR berlanjut tsunami di Aceh 26 Desember 2004 yang bahkan dikatakan menjadi bencana tsunami terdahsyat dalam sejarah peradaban modern. Umat manusia yang hidup sekarang menjadi saksi sejarah betapa segala struktur buatan manusia luluh lantak tersapu gelombang tsunami namun sempat mempertunjukkan seolah mukjizat di Aceh dengan adanya sesosok bangunan mesjid di kawasan pesisir yang tetap kokoh tegak berdiri dengan ajaib selamat dari gelombang tsunami yang menerjang disekitar.
Untuk melakukan upaya telaah keakuratan arah posisi Kiblat untuk masjid pada masa sekarang ini dapat dikerjakan dengan cukup mudah mengingat telah banyak tersedia peralatan kompas maupun perangkat GPS yang dengan cara relatif amat mudah serta praktis setiap waktu untuk dapat mengkalibrasi kembali ketepatan arah posisi Kiblat.
Ada pula teknik penentuan arah kiblat menggunakan cara yang sudah lama dipakai dan diwariskan oleh bangsa Arab yang memang mengembangkan ilmu astronomi hingga tingkat kemajuan yang tinggi di Timur Tengah pada era keemasan peradaban Islam. Cara ini memang tidak memerlukan perhitungan yang rumit dan dapat dilakukan siapapun serta memang sejak lama dipraktekkan di berbagai negara Islam seperti halnya di Indonesia. Ilmu Astronomi menyingkapkan bahwa dalam gerak bumi dalam peredaran mengitari matahari sesungguhnya terdapat kondisi posisi matahari yang yang relatif seolah bergeser jika diproyeksikan terhadap sumbu bumi. Matahari dalam periode setahun secara periodik seolah sedikit bergeser ke arah Utara maupun Selatan.
Fenomena mana kemudian diturunkan untuk menjadi cara paling mudah untuk menentukan arah kiblat yakni dengan mengetahui posisi bayangan matahari pada saat tepat berada di atas Kabah. Pada tanggal 28 Mei pukul 16. 18 WIB dan tanggal 16 Juli pukul 16.27 WIB matahari akan berposisi di titik zenith kota Mekkah ---yakni tepat berada tegak lurus diatas posisi Kabah---
Caranya pun cukup gampang; ambil sebuah tongkat yang cukup panjang -/+ 1 meter lalu tancapkan pada tempat yang terkena sinar matahari pada sore hari pada tgl 28 Mei pukul 16.18 WIB atau 16 Juli pukul 16.27 WIB. Kemudian tandai dengan garis bayangan yang dibentuk dari ujung tongkat hingga pangkal tongkat yang tertancap dengan tanda anak panah. Penandaan garis yang ditandai oleh bayangan tongkat tersebut adalah arah Kiblat, berhubung bayangan suatu benda yang diletakkan tegak lurus pas pada moment tersebut akan menunjukan dengan tepat arah Kabah.
Yang perlu diingat bahwa untuk kawasan Indonesia Timur pada waktu yang disebutkan diatas kemungkinan besar matahari telah terbenam sehingga takkan dapat terlaksana.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)

